Ku Tak Ingin Melepasmu
"hey, datangkan acara besok ?? "
"eh, gag tau ni kayaknya ikut "
"hmm,,kok kayaknya"
"iya, gag ada temennya"
"sama aku aja., aku sendirian kok "
" oh , gitu ya. oke deeeh "
sehari itu rima dan sinta berbincang tentang acara besok, meskipun hanya acara tidak formal, tapi cukup sayang untuk tidak diikuti.
"sinta!!!"
"iya, tunggu sebrntar"
---
sambil naik ke mobil rima, sinta bercerita.
"eh, kmarin aku abis d sms sama toni"
"hahahaaa, toni lagi, bukannya dia udah jadi masa lalumu,"
"iya sih, tapi mau gimana lagi, aku blum bisa nglupain cakepnya dia..hahhaaa"
"aaalaaah,, cowok cakep banyak sinta. yang jarang tuh cowok cakep tapi setia"
"huh, iya iya aku tau"
"trus dia bilang apa?"
"gag sih, cuma sms biasa, met malem gitulah.."
"oh,..ya ya ya"
------
"eh, iya.. kmaren aku liat update statusmu kok mengerikan sih?"
"yang mana?"
"yang kalau gag salah tuh ku tak ingin meihatmu lagi pengecut"
"oh yg itu"
"iya, emang ada apa?"
"aku abis dputus"
"HAH?? diputus, ih jadian gag cerita cerita sih, tiba tiba udah putus aja..sama siapa sih"
"ntar kamu juga tau, dia datang kok nanti"
"oke deeeh"
tak beberapa lama setelah perbincangan terhenti. sampailah mereka pada pesta yg tidak setiap tahun ada.
mereka mulai saling berjabat tangan dengan teman temna yang hadir, dan mereka mulai berbincang, seolah olah sudah 20 tahun tidak bertemu.
"sinta, cowok mantanmu itu udah datang blom?"
"blum deh kayaknya"
"kalo udah, ntar kasih tau aku ya"
"Siap"
seiring berjalannya waktu, akhirnya acarapun dimulai, sinta terlihat gelisah, karena mantannya itu tak kunjung datang. tak lama akhirnya yanng ditunggu datang juga.
"rima, itu lho, yang aku maksud"
"mana??"
"arah jam 7, sedang pegang peci"
"subhanallah, gag salah sinta. diakan ????"
"iya aku tau, dia gag sepantaran kan sama kita"
"iya iya"
"ya namanya kejjebak dalam sebuah permainan, just a game,,hahaa"
"kok bisa sih?"
"kita cuma main main awalnya, tapi kenapa aku jadi ngrasa aneh, aku suka sama dia, lama lama, aku mulai sayang, tapi permainan harus segera diakhiri, karena aku juga gag mau terus terus bermain api"
"trus akhirnya gimana,?"
"aku sendiri lagi dan dia udah dapet yg sesuai dengannya"
"ya ampun sinta, sabar ya"
"iya aku udah sabar kok, udah bisa senyumkan sekarang"
"emang kmaren gag bisa"
"masih bisa sih.."
acara berakhir, sinta memberanikan diri untuk berbicara dengan mantannya itu, tanpa disadari toni berada jauh d belakang sinta.
"hey..."
"eh, sinta, ada apa?"
"gag pa2 kok, cuma mau nyapa aja"
"ciee, yang udah selesai study di senior,,"
"hahhaaa, iya sinta yg manis, masih aja bisa ngledek aku"
"hmm,,mau nerusin kemana?"
"masih bingung sih sin, tapi kata ayah mau k amerika aja, biar sesuai dengan usaha ayah."
"oh gitu ya.."
"iya, kenapa? kok tu wajah jadi lesu gitu?"
"eh, gag ah biasa kok, cuma tanya aja,"
"okelah,"
"eh, aku pergi duluan ya, kasian temenku disana sendirian aku tinggal"
"oke deeh sinta"
sambil berfikir sinta berjalan ke arah rima, yang sebenarnya rima sedang duduk bersama gebetannya.
"ya ampun sinta, kamu kenpa, wajahmu kusut begitu?"
"iya ih sinta kusut deh, perlu aku setrikain?"
"ah, dian, ngledek aja bisanya, tuh rima, sang mantan mau ke amerika katanya untuk nglanjutin study, "
"lhoh, kan bagus, kenapa kamu berasa gag ikhlas gitu?"
"aku gag mau dia jauh rima, karena aku tau , kalau selama ini dia belum tau aku bener bener sayang sama dia"
"kenapa gag kau sampaikan sinta,"
"ah, siapa sih aku , pede bener ngungkapin begitu aja, kasian ceweknya ntar"
"daripada kamu menderita"
"iya juga sih"
"udah sampaikan aja"
"hmmmmm"
sinta akhirnya berfikir, kalau bukan hari ini, kapan lagi dia akan bertemu dengan dia, yang katanya akan berangkat ke amerika.
akhirnya sinta memutuskan untuk mengatakan perasaannya kpada mantanya itu.
"eh, vano,"
"eeeh, sinta lagi, ada apa kali ini? aku keburu pulang nih, cewek ku sin, hahhaa, minta d jemput d tempat les"
"eh, gituya, yaudah deh gag jadi aja, udah kamu jemput dia gih, ntar kamu dimarain lhoh"
"gag bisa gitu , kayaknya ada yg mau disampein ke aku deh ,tuh kliatan dari matanya."
"hmm, gag ada"
"beneran nih??"
"iya udah bener"
"ya udah aku pulang duluan ya sin"
mengambil langkah cepat, vino berlalu, dan sinnta yg msaih termenung sedikit menyesali perbuatannya, akhirnya berlari menuju vino dan berkata : "vino, maaf, aku cuma ingin kamu tau, kalo aku sayang sama kamu"
toni yang memperhatikan sinta daritadi, merasakan apa yang sinta rasakan, kemudian sinta bertolak dari arah vino, dengan berlari, dan hampir menabrak toni yang sedang berjalan, kemudian masuk ke dalam mobil yang rima sudah menunggunya sejak lama.
"gimana sinta?"
"baik, aku sudah mengatakannya, meskipun aku gag tau apakah vino paham maksudku"
"iya,, gag papa. yang penting, kamu udah lega, masalah vino mau tau atau tidak mau tau, itu terserah dia"
"yap., benar sekali, yuk pulang"
"anyway, sinta kamu tadi hampir nabrak toni loh"
"ah, apa iya, dimana toni??? kok aku gag sempet liat dia"
"yaah, tadi sih sempet kesini tanyain kamu, ya aku suruh aja dia liat ke depan"
"ya ampun, kenapa kamu gag bilang sama aku sih,"
"ya maaf, kupikir kamu gag suka kalo toni si cowok brengsek itu datangin kamu"
"hmm,, aku masih mau sama toni rima"
"hahahhaaa, semua aja kamu mau"
vino, dengan wajah kaget belum masuk ke dalam mobil, memikirkan perkataan sinta tadi.
drrrt drrrrt drrrt : "vino sayang, aku udah keluar nih, kamu lagi dimana?"
Comments
Post a Comment